Dalam dunia digital marketing, ada istilah yang cukup populer yakni daftar tarif atau rate card. Ini tak hanya penting bagi agensi periklanan, tapi juga para konten kreator dan juga influencer.
Pasalnya, rate card tersebut akan sangat berguna untuk memudahkan kedua belah pihak membangun kerjasama. Dengan rate card, brand akan semakin dimudahkan dalam memilih influencer yang sesuai kebutuhan.
Sementara bagi influencer, keberadaan rate card membuat mereka tampak lebih profesional. Sebagai contoh, influencer di platform media sosial menetapkan tarif yang berbeda untuk iklan yang ditayangkan.
Baik dalam bentuk video, foto, story, dan lain sebagainya. Setiap influencer memiliki rate card atau daftar tarifnya masing-masing untuk tiap endorsement. Umumnya, influencer dengan followers yang banyak dan terkenal tarifnya juga akan akan semakin tinggi.
Tertarik mengikuti keberhasilan para influencer yang sudah lebih dulu sukses menentukan tarif endorsement? Sebelum itu, Anda perlu mempelajari bagaimana cara menentukan rate card untuk jasa endorsement yang ditawarkan
1. CPA (Cost Per Action)
Ini merupakan ketentuan biaya iklan yang perlu dibayarkan oleh pengiklan, ketika ada konsumen yang melakukan suatu tindakan atau action. Misalnya saja seperti mengunduh atau download, subscribe, mengisi kuesioner, atau melakukan pembelian produk.
2. CPV (Cost Per View)
Saat ini CPV dijadikan sebagai patokan baku oleh para influencer dalam menentukan rate untuk jasa iklan yang mereka tawarkan. Pengiklan yang menggunakan layanan jasa tersebut akan membayar tarifnya sesuai jumlah view yang diperoleh.
3. Uniqueness
Uniqueness atau keunikan menjadi salah satu faktor yang bisa mempengaruhi besar kecil rate card yang ditawarkan. Ketika seorang influencer memiliki keunikan tersendiri, maka tak ara yang salah ketika mematok rate card yang tinggi. Selama, keunikan yang ditawarkan memang diminati pasar.
4. Niche
Selain keunikan, niche juga menjadi salah satu faktor yang tak hanya membedakan antara satu influencer dengan yang lain tapi juga rate card-nya.
Biasanya influencer dengan satu niche yang spesifik biasanya akan lebih diminati pengiklan. Ini karena setiap bisnis tentu akan memilih influencer dengan niche yang sesuai dengan bisnis mereka.
Supaya strategi iklan yang dilakukan bisa memberikan hasil yang memuaskan. Tak jarang, influencer dengan niche tertentu bisa mematok tarif endorsement cukup mahal meskipun metrik platform kurang begitu memadai. Hal ini karena kekuatan niche mampu membantu bisnis menjangkau audiens secara spesifik.
5. Value dari Personal Brand
Meskipun sama-sama memiliki follower dengan jumlah besar di sosial media, setiap influencer umumnya memiliki rate card yang berbeda. Hal ini karena value dari personal brand mereka juga berbeda.
Value yang dimiliki figur publik tersebut bisa dilihat dari reputasi, kepopuleran, jumlah pengikut dan juga totalitasnya dalam membuat konten. Mengapa hal ini penting? Karena ini menjadi salah satu faktor penting dalam menentukan rate card yang paling sesuai.
Bagi para pelaku bisnis, rate card akan sangat membantu dalam memilah dan memilih influencer mana yang sesuai untuk mendukung strategi pemasaran mereka. Bisa dibilang, keberadaan rate card merupakan alat yang dapat menjembatani kebutuhan kedua pihak tersebut, sehingga bisa terjalin kerjasama yang saling menguntungkan.
0 Komentar