Halo Parents, olahraga berenang biasanya jadi aktivitas per minggu atau per bulan yang ditunggu oleh anak-anak kita, ya. Instead of mereka beneran berolahraga dengan berenang, main airnya sih yang mereka incar, hehe.
Terlebih kalau pengelola kolam renang juga menyediakan berbagai permainan air atau minimal ada perosotan – wah, toddlers kita bisa-bisa gak bisa berhenti nih untuk main airnya.
Tapi, terlepas dari berbagai hal tersebut – salah satu fundamental yang perlu diperhatikan, dipahami, dan diterapkan dengan baik adalah memastikan anak berenang dengan aman.
Kadang, kita sebagai orang tua merasa sudah tenang jika melihat toddlers sudah asyik dengan berenangnya. Akan tetapi, hal ini tidak bisa begitu terus Parents. Kita, sebagai orang tua – tetap harus eyes on them – dalam berbagai konteks, terlebih saat mereka berenang.
Kita juga mesti paham nih Parents, dengan berbagai risiko yang ada saat toddlers berenang. Misalnya, risiko cidera saat tergelincir atau yang paling danger – tenggelam saat berenang. Ketika kita paham dengan berbagai risiko yang ada, jelas kita akan semakin hati-hati dalam mengawasi anak saat berenang.
Nah, bahasan kali ini akan membawa Parents ke beberapa poin sederhana namun penting untuk dipahami dan diterapkan dengan baik. Sila simak bahasan kali ini sampai selesai ya, Parents!
Selalu Dampingi Anak
Walau misalnya – sudah ada guru les berenang atau ada pengawas kolam renang, tidak ada salahnya Parents juga nyemplung ke kolam untuk mendampingi anak. Akan tetapi, jika konteksnya anak les berenang – sila menjaga jarak agar anak juga leluasa eksplorasi kemampuan berenangnya, ya.
Tapi, yang jelas – pendampingan itu perlu. Jadi, ketika toddlers sudah masuk kolam, Parents jangan asyik sendiri dengan handphone ya. Tetap pastikan mata Parents untuk anak yang ada di dalam kolam.
Pakaikan Pelampung
Nah, yang ini susah-susah gampang, Parents. Biasanya, anak yang sudah merasa bisa berenang, pasti menolak untuk dipakaikan pelampung.
Salah satu hal yang bisa kita lakukan jika hal ini terjadi adalah beri tahu soal risiko tenggelam. Edukasi risiko dalam suatu aktivitas cukup penting untuk dilakukan. Akan tetapi, jelas tidak dengan nada menakuti.
Dengan begitu, anak juga nanti akan paham bahwa risiko tersebut juga bisa ditanggulangi, untuk konteks ini – berenang, sehingga mereka juga akan menerapkan untuk menggunakan pelampung.
Sebaiknya Tidak Bawa Mainan ke Kolam
Distraksi mainan saat di kolam itu besar lho, Parents. Sehingga, beberapa risiko anak saat di kolam, rentan untuk terjadi. Maka dari itu, sebaiknya tidak membawa mainan ke kolam renang. Parents bisa edukasi anak atau ajari untuk tidak bawa mainan.
Parents bisa ajari bahwa fokus berenang bisa membawa berbagai manfaat. Dan, jika ingin memainkan mainanya – better untuk tidak berada di kolam renang.
Belajar CPR
Nah, ini salah satu fundamental juga Parents. CPR atau teknik pemberian nafas buatan adalah sebuah antisipasi yang kita bisa kuasai agar risiko dari tenggelam bisa ditekan lebih kecil.
CPR juga menjadi pertolongan pertama jika semisal ada anak yang tenggelam, karena bisa membuat anak tersebut bisa bernafas lagi. Perlu sekali untuk dikuasai nih, Parents!
Wah, bagaimana nih Parents – dari bahasan kali ini, semoga kita semakin aware dengan berbagai risiko yang ada ya.
0 Komentar