Komplek Kesultanan Banten Lama, Jum'at 8 Maret 2024. Diadakan kegiatan aksi bersih negeri dalam rangka HPSN 2024 yang dilakukan serentak di 34 provinsi yang di inisiasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Turut hadir Pj Gubernur Banten Al Muktabar, Pj Sekda Banten Virgojanti, Tenaga Ahli Kementrian Lingkungan Hidup Kehutanan (KLHK), perwakilan OPD provinsi Banten, perwakilan OPD Kota Serang, Camat Kasemen, perwakilan para pengusaha, perwakilan sekolah, Adiwiyata, komunitas Bank Sampah, dan tokoh masyarakat setempat.
Dalam sambutan Mentri KLHK Siti Nurbaya yang dilakukan secara live streaming di 34 provinsi mengatakan, HPSN kali ini bertema "Atasi Sampah Plastik dengan Cara Produktif", dengan aksi bersih negeri yang merupakan salah satu upaya penanganan sampah di Indonesia dengan melibatkan masyarakat.
Ia pun mengatakan bahwa Indonesia telah mempunyai Undang-Undang No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
"Setelah 16 tahun Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 berlaku dengan berbagai peraturan turunannya telah ditetapkan, tetapi masih banyak permasalahan sampah yang dihadapi dan harus diselesaikan",
Diakhir beliau menekan upaya nyata untuk penanganan sampah oleh semua pihak baik itu pemerintah pusat dan daerah.
"Karena sampah-sampah itu ada di sekitar dan dihasilkan oleh masyarakat, baik dari rumah tangga, pasar, industri, dan lain-lain. Maka harus ditangani secara serius dan menjadi perhatian bersama", ucapnya.
"Oleh karena itu, langkah massif seperti ini menjadi sangat penting", sambungnya.
Sedangkan dalam wawancara dengan Pj Walikota Serang Yedi Rahmat mengatakan ia telah selesai menemani Pj Gubernur Banten Al Muktabar dalam aksi bersih dan tanam pohon disekitar komplek Kesultanan Banten Lama.
Dalam aksi bersih negeri terkumpul sampah sebanyak 2,21 ton yang kemudian di pilah mana yang bisa di daur ulang lalu di timbang, dan yang tidak bisa diangkut oleh Dinas Lingkungan Hidup untuk dibawa ke TPA.
Setelah aksi bersih-bersih beliau juga langsung mengecek lokasi sampah-sampah dan tempat penampungan nya di kawasan Komplek Kesultanan Banten, karena tempat ini merupakan tujuan wisata religi yang sering dikunjungi oleh masyarakat dari luar daerah.
“Kami terjun langsung melihat kondisi di lapangan sekitar Kesultanan Banten, rupanya masih ada sampah yang harus menjadi perhatian terutama tempat penampungan sampah yang minim,” ungkapnya
Ia juga mengatakan untuk penanganan sampah di Kota Serang akan mencoba langkah-langkah konkret dengan memperbaharui bak-bak sampah.
“Kami sudah berkomunikasi dengan pak Kadis LH Kota Serang, mungkin APBD ini akan fokus untuk pengadaan bak kontainer sampah", tutupnya.
0 Komentar