DALAM Alquran, Allah Ta’ala telah mengisahkan tentang Iblis yang bersumpah untuk menyesatkan Bani Adam dari jalan yang lurus sekuat tenaga dengan berbagai cara dan dari segala arah dengan berbagai taktik dan strategi.
“Iblis menjawab: ‘Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan menghalangi mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan belakang mereka, dari kanan dan kiri mereka dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).’” (QS. Al-A’raf : 16-17)
Ibnul Qoyyim rah dalam kitabnya Ighosatul Lahfan menjelaskan: “Jalan yang dilalui oleh insan ada empat, (tidak lebih) ia terkadang arah depan dan arah belakang di jalan manapun ia lalui, ia akan menjumpai setan mengintai. Bila menempuh jalan ketaatan, ia menjumpai setan siap menghalangi atau memperlambat laju jalannya bila ia menempuh jalur kemaksiatan, ia akan menjumpai setan siap mendukungnya.“
Dalam rangka menyesatkan bani Adam dari jalan yang lurus, setan mempersiapkan cara dan jebakan-jebakan. Ada enam tingkatan jebakan yang dipasang setan untuk menjerat bani Adam sebagaimana yang diterangkan para ulama, yaitu :
Pertama, Setan akan berupaya menjerumuskan bani Adam ke lembah kekafiran atau kesyirikan. Namun bila bani Adam selamat dari jebakan ini setan akan menggunakan cara berikutnya.
Kedua, Setan akan berusaha menjatuhkan bani Adam ke lembah bid’ah sehingga ia mengamalkan bid’ah dan menjadi ahlil bid’ah. Namun bila bani Adam termasuk ahli sunnah dan tidak mampu diperdaya, maka setan akan menggunakan cara berikutnya.
Ketiga, Setan akan menggoda bani Adam untuk melakukan dosa-dosa kecil dan menganggapnya remeh. Namun bila Allah menjaganya, maka setan akan menggoda dengan cara lain.
Keempat, Setan akan menggoda bani Adam untuk melakukan dosa-dosa kecil dan menganggapnya, maka setan akan menggoda dengan cara lain.
Kelima, Setan akan menyibukkan bani Adam dengan perkara mubah sehingga mereka lalai dari perkara pokok. Namun bila bani Adam selamat dari perangkap ini, maka setan akan menggunakan cara yang terakhir.
Keenam, Setan akan menyibukkan bani Adam dengan amalan yang rendah nilai pahalanya, misalnya dia menyibukkan bani Adam dengan amal sunnah sehingga melalaikannya dari amal wajib. Demikian seterusnya (Lihat Madakhilus Syaithon ‘alas shalihin 9-10)
Bila ada seorang yang selamat dari enam perangkap setan tersebut, maka dia termasuk hamba Allah yang ikhlas yang tidak dapat digoda oleh setan dengan taufiq dan hidayah dari Allah Ta’ala. []
0 Komentar