TANGERANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang menganjurkan kepada para balita agar diberikan makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang kaya protein hewani untuk mencegah stunting. Hal itu terungkap dalam seminar gizi pada peringatan hari gizi nasional di Hotel Lemo Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Kamis (22/2/24).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang dr. Achmad Muchlis mengungkapkan pemberian konsumsi pangan yang kaya protein hewani sebagai makanan pendamping ASI sangat kuat untuk pencegahan stunting terutama pada balita usia di bawah dua tahun (baduta).
"Setelah bayi mendapatkan ASI eksklusif hingga usia 6 bulan, maka dianjurkan untuk memberikan makanan pendamping yang kaya protein hewani seperti susu, telur, ikan dan daging serta produk olahannya untuk memenuhi gizi yang mendukung petumbuhan dan perkembangan anak," katanya.
Diketahui, stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronik yang ditandai dengan tinggi dan berat badan menurut usia yang berada dibawah standar.
Ia mengimbau masyarakat terutama orang tua yang memiliki balita untuk rutin datang ke posyandu melakukan pengukuran berat dan juga tinggi badan setiap bulannya, sehingga tumbuh kembang anak dapat terpantau dengan baik.
"Kami mengimbau masyarakat khususnya orang tua yang memiliki balita datang ke posyandu untuk melakukan penimbangan dan pengukuran tinggi badan setiap bulannya. Jika diperlukan intervensi, maka akan diberikan makanan tambahan berupa makanan lokal," katanya.
Sebagai informasi, kegiatan ini turut melibatkan kader posyandu, PKK Kabupaten Tangerang, DWP Kabupaten Tangerang, Persit Kartika Chandra Kirana, Bhayangkari, seluruh perangkat daerah dan juga penggerak-penggerak wanita.
(Diskominfo Kabupaten Tangerang/Fn)
TANGERANG -Tim kerja farmasi dan pengawasan keamanan pangan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang menggelar penyuluhan keamanan pangan untuk industri rumah tangga di Hotel Vega Gading Serpong, Kecamatan Kelapa Dua, Kamis (22/03/2024).
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat pada Dinkes Kabupaten Tangerang, dr. Radianti Bulan M. Tobing mengatakan, pemerintah terus berupaya menjaga keamanan pangan yang beredar di masyarakat. Dengan begitu, dapat melindungi masyarakat dari peredaran makanan yang berisiko bagi kesehatan.
Kegiatan Ini dihadiri oleh 50 peserta UMKM yang memproduksi produk olahan pangan di Kabupaten Tangerang. Dinkes mengajak semua kalangan industri rumah tangga agar selalu menjaga kualitas mutu keamanan pangan.
"Kami melakukan kegiatan penyuluhan keamanan pangan untuk industri rumah tangga pangan dalam upaya peningkatan mutu dan menjaga keamanan pangan yang ada di lingkungan Kabupaten Tangerang," ucapnya.
Ia menyampaikan, seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap produk olahan makanan yang dipasarkan oleh para pelaku usaha, produk makanan harus terjamin kesehatan dan keselamatannya.
Maka dari itu, melalui kegiatan ini para pelaku UMKM di Kabupaten Tangerang diajak untuk mengikuti penyuluhan terkait keamanan pangan.
"Tentunya melalui kegiatan ini kami ingin pengelola pangan dalam hal ini para pelaku UMKM untuk menjadi industri pengolahan makanan yang sehat. Ada sekitar 50 pelaku UMKM yang kami undang dalam kegiatan ini. Kami bekali juga para pelaku UMKM ini dengan 7 materi wajib, diantaranya terkait Cara Produksi Pangan Olahan Yang Baik (CPPOB) Untuk Industri Rumah Tangga, dan Materi Tambahan Etika Bisnis Pangan" ujarnya.
Ia berharap, dengan adanya kegiatan ini para pelaku UMKM dapat bersaing di pasar global dan menjamin keamanan pangan yang beredar. Serta diharapkan, melalui kegiatan ini dapat menjadi penggerak aktif dalam mensosialisasikan pentingnya keamanan pangan di wilayah Kabupaten Tangerang.
"Harapan kami dengan adanya kegiatan ini UMKM kita dapat menerapkan budaya keamanan pangan. Sehingga produk yang dihasilkan menjadi aman, bermutu dan dapat bersaing dipasar global, serta membangun image yang baik dimata global," tutupnya.
0 Komentar