SESUNGGUHNYA mayit di dalam kubur, akan melewati beberapa fase perubahan, dan inilah fase-fase tubuh kita di kuburan sejak malam pertama masuk hingga 25 tahun setelahnya.
Tubuh Kita di Kuburan, Malam Pertama
Di kuburan pembusukan dimulai pada daerah perut dan kemaluan.
Subhanallah, perut dan kemaluan adalah dua hal terpenting yang anak cucu Adam ini saling bergulat dan menjaganya di dunia. Dua hajat, yang karenanya Allah azza wa jalla membuat manusia merugi di dunia akan membusuk pada malam pertamanya di kuburan. Setelah itu, mulailah jasad berubah warna menjadi hijau kehitaman. Setelah berbagai make up, dan alat-alat kecantikan membuatnya memiliki ragam pesona, nanti tubuh manusia hanya akan memiliki satu warna saja.
Tubuh Kita di Kuburan, Malam Kedua
Di kuburan, mulailah anggota-anggota tubuh membusuk seperti: limpa, hati, paru-paru dan lambung.
Tubuh Kita di Kuburan, Hari Ketiga
Di kuburan, mulailah anggota-anggota tubuh itu mengeluatkan bau busuk tidak sedap.
Tubuh Kita di Kuburan, Seminggu Setelahnya
Wajah mulai tampak membengkak, dua mata, kedua lisan dan pipi.
Tubuh Kita di Kuburan, Setelah 10 hari
Tetap terjadi pembusukan pada kali ini pada anggota-anggota tubuh tersebut, perut, lambung, limpa.
Tubuh Kita di Kuburan, Setelah 2 Minggu
Rambut mulai rontok
Tubuh Kita di Kuburan, Setelah 15 Hari
Lalat hijau mulai bisa mencium bau busuk dari jarak 5 km, dan ulat-ulat pun mulai menutupi seluruh tubuhnya
Tubuh Kita di Kuburan, Setelah 6 Bulan
Yang tersisa hanya rangka tulang saja.
Tubuh Kita di Kuburan, Setelah 25 Tahun
Rangka tubuh ini akan berubah menjadi semacam biji, dan di dalam biji tersebut, kita akan menemukan satu tulang yang sangat kecil disebut ‘ajbudz dzanab (tulang ekor). Dari tulang inilah kita akan dibangkitkan oleh Allah azza wa jalla pada hari kiamat.
Inilah tubuh yang selama ini kita jaga. Inilah tubuh yang kita berbuat maksiat kepada Allah dengannya. Oleh karena itulah, jangan biarkan umur kita melewati jasad ini sia-sia, karena dia akan mendapatkan apa yang telah disebutkan. []
Sumber: AR/Dr.Zuhair Rabih (Anggota Haiah I’jazul Ilmi, Makkah al-Mukarromah)/ Sumber: Majalah Qiblati Edisi 06, Tahun V, 03-1431H/03-2010M, Hal.46-47
0 Komentar