Sepanjang tahun 2023, total produksi susu sapi di dunia nyaris mencapai angka 550 juta metrik ton. United States Department of Agriculture (USDA) mengungkapkan bahwa jumlah produksi susu sapi pada tahun 2023 mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya, yakni sebanyak 544,9 juta metrik ton.
USDA melaporkan bahwa Uni Eropa berhasil memproduksi sebanyak 144,8 juta metrik ton susu sapi, menjadikannya negara penghasil susu sapi terbesar di dunia. Amerika Serikat berada di urutan kedua dengan total produksi sebesar 102,92 juta metrik ton.
Bertengger di posisi ketiga adalah India dengan volume produksi susu sapi sebesar 99 juta metrik ton. China menyusul di urutan keempat dengan memproduksi 41 juta metrik ton susu sapi, dan di peringkat kelima ada Rusia dengan total 32,3 juta metrik ton.
Sementara itu, di Indonesia sendiri, produksi susu sapinya masih sangat minim, rata-rata hanya di angka 900.000 metrik ton per tahunnya. Jumlah tersebut bahkan tidak bisa mencukupi kebutuhan susu sapi nasional yang sebanyak 4,4 juta metrik ton di tahun 2022 lalu.
Hingga saat ini, kebanyakan susu Indonesia masih diimpor dari Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, dan juga Uni Eropa. Rendahnya produksi susu di Indonesia ini dapat dipicu oleh 2 hal, yakni jumlah sapi perah yang kurang dan produktivitas sapi perah tersebut yang kurang baik.
Kurangnya produksi susu dalam negeri sempat menjadi persoalam yang dibahas dalam salah satu pagelaran debat calon presiden lalu. Prabowo Subianto mengungkapkan rencananya untuk mengimpor 1,5 juta ekor sapi perah untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
0 Komentar